Ingat september tahun lalu saya
merangkak di Gunung Lawu, dan tidak disangka September tahun ini
merangkak menaiki gunung Merapi yang merupakan gunung api teraktif di
Indonesia. Sebelumnya saya di kasih info sama mas gentar kalo ada
pendakian masal "Fun Tracking" yang diadakan tanggal 15, 16 september
2012 oleh Ajusta Brata FTeknik UNS. Ini merupakan agenda tahunan yang
diikuti oleh masyarakat umum. Dan pada dasarnya saya suka naik gunung,
tapi ruangnya yang ga punya. Naaah.. dengan adanya info ini saya bener2
tertarik banget untuk mengikuti fun tracking ini. Awalnya agak khawatir
dengan teman mendakinya nanti, soalnya saya yang merupakan pendaki
pemula, untuk mendaki masih tergantung dengan teman, karena menurut
saya keberhasilan dan kenyamanan mendaki itu dipengaruhi oleh teman kita
saat mendaki, kalo temannya enak dan bersahabat maka mendakipun
semangat dan terasa tidak begitu melelahkan. Berhubung Fun Tracking
ini merupakan pendakian masal, yang nantinya diikuti oleh orang-orang
baru yang sama sekali tidak saya kenal, akhirnya saya menyambungtularkan info fun tracking ini sama temen, dan 2 temanpun tertarik mengikuti, Ophi dan Thiara.
Biaya pendaftaran Fun Tracking 70 ribu dengan fasilitas kaos, makan 2
kali,transportasi, dan servis dari panitia yang sangat ramah. Untuk barang yang harus dibawa : Senter, Snack, Baju hangat, slayer atau masker, P3K, Jas hujan, kaca mata, Dome.Berangkat
tanggal 15, di sms oleh panitia jam 2 siang kumpul di sekre Ajusta
Brata untuk registrasi ulang, udah ga sabar pengen berangkat,
eh..ternyata malah masih diberngkatkan jam 4 sore. Perjalanan ke Selo
naik truk, ini kedua kalinya saya naik truk semenjak SMP waktu mengikuti
drum band di kabupaten.Sangat menyenangkaaaaaan!!!! Berpuluh-puluh
kilometer tanjakan di lalui di bak truk.
Akhirnya magrib sampai juga di base camp, sholat,makan, breafing,
perkenalan dan pembagian kelompok. Saya masuk di kelompok 1 dengan
pendamping sdr adit dan cahyo.
O iya,sebelum berangkat Mendaki :
1. Biar perut nyaman saat awal pendakian, sebaiknya makan 30 menit-1 jam sebelum pendakian.
2. Minum secukupnya saja,mending nanti minum sedikit-saat mendaki.
3. Buang air kecil/besar dulu,soalnya kalo udah mulai pendakian kerasa,ribet banget.
4. Saling berkenalan setidaknya satu kelompok agar bisa saling menjaga saat mendaki.
5. Berdoa.....dan
Kelompok satu BERANGKAT!!!!!!!!
Jam
sembilan kelompok satu berangkat. Pendakian menuju pos satu disuguhi
medan yang berdebu,benar benar hanya pasir yang halus dengan dikelilingi
ladang tembakau. Untuk menyayangi paru-paru harus mengenakan penutup
hidung.
1. Sebaiknya penutup hidung adalah masker lab (yg biasanya warna hijau) soalnya kalo pakai slayer malah sulit untuk bernafas, jd malah akirnya ga dipake.
2. Meskipun saya pake sandal, tapi sebaiknya untuk yang mau mendaki merapi menggunakan sepatu, itu lebih safety dengan medan yang berpasir.
Perjalanan
menuju pos satu merupakan perjalanan yg dirasa paling melelahkan,
serasa bernafas itu ga bisa lega. Karena mungkin memang belum ada
penyesuaian, itu wajar. Jadi jangan langsung menyerah di pos 1, dicoba
dulu naik, nanti lama2 tubuh sudah bisa menyesuaikan dan perjalanan
selanjutnya ke atas dirasa tidak begitu melelahkan. Selain itu
becandaan temen2 dan pendamping kelompok yang juga saling memberikan
semangat sangat membantu psikis kita untuk tetap fun. Sampai pos 1
istirahat lumayan lama. minum susu dan teh anget yg disediakan oleh
panitia...segeeeeerrrrrr... ^_^
Perjalanan ke pos 2.....Perjalanan ke pos 2 tepat kalau dinamakan
merangkak,karena didominasi oleh kerikil2 dan bisa dikatakan tidak ada
datar2nya. Sehingga....
Untuk menjaga tangan biar ga lecet gunakan sarung tangan, selain itu sarung tangan juga dapat melindungi dari dinginya perjalanan naik ke pos 3 atau tepatnya pos camp Pasar Bubrah.
Merangkak dari pos 1 hingga pos 3 pendamping (mb reska, ms cahyo,mb
reni) begitu telaten mendampingi kelompok 1 yang masih tertinggal,,
kelompok 1 yang paling belakang hanya saya dan ophi, bentar-bentar kita
istirahat, sembari maenikmati gemerlap lampu kota solo, boyolali dan
magelang yang memanjakan mata. Namun Pada suatu saat kami istirahat ada
pendaki lain yang ada tepat diatas kami menjatuhkan batu segede
kepala...dengan bergaya seperti lara di Tom Rider saya
menghindari batu yg jatuh dari atas dan berteriak Ophiii
awaassss..karena ophi jg tepat di bawah saya. Batupun bisa
dihindari.alhamdulillaaahh..
(Untuk pendaki, waspada kejatuhan batu dari pendaki yg diatasnya, sebaiknya perhatikan pijakan batu tersebut kuat atau tidak untuk dipijak).
Track mendekati pasar bubrah beda lagi dengan track sebelumnya, angin
mulai bertiup sangat kencang, dinginpun mulai terasa menusuk tubuh (wuaaah).
Bukan lagi pasir dan batu batu kecil, tapi berupa batu batu besar
sehingga harus mlipir2, karena kanan kiri merupakan jurang dengan semak2
yang lebat. Tetapi beda lagi saat tiba di bukit samping pasar bubrah
sudah tidak ditumbuhi pohon karena bekas aliran lahar, sehingga hanya
terdiri batu dan pasir.
Eh,,kenapa disebut pasar bubrah??Belum terjawab juga pertanyaan saya mengenai itu, namun Pasar Bubrah itu sendiri adalah area bebatuan yang sangat luas yang berada tidak jauh dari puncak dan tepat di bawah puncak. Biasanya di Pasar Bubrah inilah para pendaki mendirikan tenda.
di pasar bubrah mulai terlihat adanya suksesi, sudah mulai tumbuh beberapa pohon semacam pohon cantigi (Vaccinium varingiaefolium). Juga belum terlihat hewan apapun disekitar pasar bubrah.
dan akhirnya....
Sekitar pukul 02.00 sampai juga di camp pasar bubrah (pos 3). apa yang terjadi....????
tidak
kebagian dome..ya..beginilah derita kami yang datang belakangan. Untung
beribu untung..sebelum berangkat saya dipinjami SB oleh mb antika.
Gimana jadinya kalo nggak...saya dan ophi tidur dengan SB yang
beralaskan MMT, beratapkan langit dengan beribu bintang ^_^.eh.....bukan
disebut tidur ding,mata merem,,tapi badan ga bisa berhenti menggigil
kedinginan. But...unforgettable moment,,semua yang dilakukan adalah
pengalaman yang sangat berharga.
Pendakian menuju puncakdilanjut lagi pukul 04.00 wib, segera bereskan
SB dan kembali merangkak menuju puncak. Ini merupakan medan klimaks dari
medan yang dilalui sebelumnya. Saya mengistilahkan seperti tumpukan
pasir dengan diselingi beberapa batuan yang rapuh.
Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan track yang tepat sangat membantu untuk menuju puncak lebih cepat. Sebaiknya memilih jalur yang terdiri dari batu2an besar. Karena jika memilih jalur aliran lahar yang terdiri dari pasir2 kecil akan susah untuk berpegangan atau memijak. Sebelum berpijak atau berpegangan sebaiknya memastikan terlebih dahulu batu itu kuat atau tidak. Jika tidak maka akan mengancam keselamatan diri sendiri yang mengakibatkan jatuh ke jurang,keselamatan pendaki yang ada dibawahnya juga akan terancam dengan kejatuhan batu yang kita injak. Lebih tepat lagi kalau sebelum berangkat menuju puncak dijelaskan ke team pendaki terlebih dahulu tentang cara mendakinya dengan formasi zig zag, sehingga dapat memperkecil resiko kejatuhan batu dari pendaki yang ada di atasnya.
Dan akhirnya saya dan ophi hanya merangkak sampai tengah, dengan ada
peristiwa ophi terperosok dan hampir terguling jatuh kebawah, karena
hanya tangannya saja yang berpegangan. Selain itu banyaknya batu yang
berjatuhan dari atas membuat ngeri untuk melanjutkan pendakian sampai
puncak. Bahkan pada saat sholatpun, batu2 barjatuhan dari
atas.pasraaaaaaaahhh....O Iya,tidak lupa mengabadikan setiap moment
dengan kamera ophi.
Turun dari jalur puncak dengan ngesot karena takut kegebrus. Sampai camp pasar bubrah lagi, kembali foto2 dengan gaya yang selalu diulang ulang. -_-
Pukul 07.00 wib sebagian rombongan Penmas memutuskan untuk turun
duluan. Dan Baru disadari bahwa trek yang dilalui semalam adalah seperti
itu, berdebu dan kanan kiri tebing yang curam. Tidak beda jauh pada
saat mendaki, pada saat turun juga banyak beristirahat. Singkat
cerita.....
ALHAMDULILLAH...
Akihirnya sampai di NEW SELO, turun pelan pelan dan akhirnya sampai di Base Camp.
Ala nisa :