Bismillah..
Center for Orang utan Protection (COP) adalah suatu komunitas untuk melindungi Orang utan dan habitatnya. Tidak hanya Orang utan, bahkan semua Wildlife. Orangufriends merupakan nama anggota COP yang memiliki tanggung jawab untuk mengkampanyekan tentang Orang utan yang memiliki tingkat kekerabatan yang sangat dekat dengan manusia, sehingga perlu dilindungi kelangsungan hidupnya, yaa layaknya teman kita. Kita harus berusaha menghargai dan membuat teman kita dapat hidup nyaman.
Corat coret lagi,meski ga karuan
tulisannya.
Seneng, ketemu orang-orang hebat di Jambore Orangufriends 29-30 Des 12.Center for Orang utan Protection (COP) adalah suatu komunitas untuk melindungi Orang utan dan habitatnya. Tidak hanya Orang utan, bahkan semua Wildlife. Orangufriends merupakan nama anggota COP yang memiliki tanggung jawab untuk mengkampanyekan tentang Orang utan yang memiliki tingkat kekerabatan yang sangat dekat dengan manusia, sehingga perlu dilindungi kelangsungan hidupnya, yaa layaknya teman kita. Kita harus berusaha menghargai dan membuat teman kita dapat hidup nyaman.
![]() |
Jambore Orangufriends (foto:COP) |
Ya.. seperti halnya manusia akan lebih nyaman jika berada di tempat kelahirannya. Belajar dan bermain di daerah itu, dan jika suatu saat rumah mereka digusur paksa, ya jelas manusia akan berontak dengan demo sana-sini. Orang utan yang sudah survive di hutan dari lahir akan sangat sedih jika rumahnya dihancurkan. Dan kecil kemungkinan hidupnya bila hidup liar di luar habitatnya karena ancaman di luar sangat kuat. Jika seorang manusia akan bisa membela diri sekuat tenaga, namun Orang utan ini hanya akan berlari menghindari peluru yang mengejar mereka. Kekuatan merekapun tak akan sanggup melawannya.
![]() |
Persahabatan COP dg OU (foto:glennalderson.com) |
Orang utan hanya
berharap pada manusia yang peduli dan menganggap mereka sebagai kawan.
Sayangnya tidak banyak manusia yang peduli dan mengerti akan suara hati mereka.
Materi lebih dipilih ketimbang peduli dengan tangisan Orang utan.
Harusnya manusia tergugah saat menyaksikan atau
membaca berita tentang bayi orangtan yang telah ditinggal mati oleh induknya.
Mereka nggak jauh beda dengan bayi manusia, butuh susu untuk makanannya. Butuh
asuhan induk untuk belajar mencari makan dan melindungi diri.
![]() |
Baby OU (Foto:COP) |
Orang utan mirip dengan manusia, terbukti bahawa
tingkat kesamaan DNA Orang utan dengan manusia sebesar 96,4%. Adanya riset
menemukan bahwa Orang utan memiliki tingkat keragaman gen yang tinggi, hal ini
membuat Orang utan lebih mudah untuk beradaptasi, seperti halnya manusia. Tapi
keragaman genetika ini tak banyak membantu, bila hutan habitatnya terus
menyusut.
Manusia "itu" tidak hanya merusak Rumah
Orang utan, tapi tanpa sadar juga merusak rumah dan kehidupan anak cucu mereka
karena telah menhancurkan penyerap karbon terbesar, yang akumulasinya di tahun
mendatang. Sebenernya malah Orang utan yang mampu menciptakan alat penyerap
karbon, yaitu dengan menyebarkan biji-bijian dari makanan mereka ke tempat lain
sehingga tumbuh pohon baru sebagi alat penyerap karbon. Tidak lain Orang utan
merupakan rantai kehidupan di dalam hutan dan sangat berperan dalam
melestarikan hutan.
Berawal dari Jambore Orangufriends oleh COP ini,
setidaknya saya dapat ikut serta mendukung kelangsungan hidup Orang utan
sebagai satwa yang dilindungi.
"I am proud to be a family of Orang utans"
Let's Save Orang utan!!!
And ini saya juga akan bercerita sedikit tentang perjalanan menuju JAMBORE ORANGUFRIENDS di Boro Kulon Progo.
Berawal lagi-lagi dari gentar kakak sepupu
saya, yang ngasih tau tentang jambore orangufriends di Boro kulon Progo??
haaah?langsung lah saya kepo buka-buka
twitter @orangutan_COP. impuls neuron syaraf saya begitu cepat
menangkap,yaaa..tentang orangutan,kapan lagi bisa berkontribusi buat makhluk sekelas
dengan kita ini. Apalagi subsidi dr gentarpun tanpa saya minta sudah langsung
mengalir. Oke deh,saya putuskan saya ikut Jamboreorangufriends 2012.
29 Desember jam 08.15, berangkat ke Boulvard uns dan teman
saya hani sudah menanti saya. Disusul alvya dan jose. Kami menunggu bis, lama
lama dan lamaaaaa.
bis ac yang lewat semua udah penuh.tak ada
yg berhenti satupun. Dan akhirnya kami putuskan naik bis sampai terminal
tirtonadi untuk nyari bis yg ke Jogja. Berharap sekali dapat bis AC, tp takdir
bis AC tidak berpihak pada kami. Akhirnya bis ekonomi dan banyaknya musisi
jalanan dengan bermacam-macam aliran menemani perjalanan kami. Ceeeet macet di
klaten,yaa..memang musim liburan, tp penjemputan oleh COP di terminal jombor
pukul 11 tidak akan bisa diubah jamnya meski musim liburan. Sudah pasti tidak
bakalan keburu jam 11 nyampai terminal jombor.
Jam 12an kami sampai di Fly Over
janti,saatnya oper bis ke arah terminal Jombor,
Dengan Cuaca yang panas syaraf-syaraf saya langsung melaju menggerakkan
mulut ini sehingga bisa keluar kata "Taksi".yaa..karena jaraknya dari
janti ke jombor sangat jauh,dan jika naik transjogjapun kami harus berjalan
jauh juga,maka taksi dengan harga nego 50ribu siap mengantar kami ke terminal
Jombor.
Sekitar jam 13.00 kami sampai di terminal
Jombor, dan mobil jemputan dari COP akan datang sekitar 2 jam lagi. Menunggu,
Sholat, jajan di Indomart dimana kami menunggu.
Sekitar jam 15.15 mobil COP sudah terlihat, saat itu
hujan deras, sementara mobil jemputan ada di sebrang jalan. Alhamdulillah, ada
bapak parkir yg berbaik hati meminjamkan payungnya buat kami berempat.
Mobil mulai meninggalkan daerah Jombor
menuju Boro, Kulon Progo. Bentangan sawah di kanan kiri jalan menghilangkan
rasa jenuh kami saat menunggu tadi..turut bersemai pula semangat kami.
Sekitar jam 16.00 lebih...kami sampai di
tempat tujuan, BORO, Kulon Progo. Mulailah kami berkenalan dengan orang2 baru.
Ada peserta dan panitia dari COP yang hebat-hebat. Kami mulai berkenalan sambil
beristirahat.
Akhirnya sampai dengan selamat meskipun
telat tertinggal acara pembukaan.
I am proud to be a family of Orang utans
Let's Save Orang utan!!!
to be continue .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar